

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang imunisasi, ada baiknya kita mengerti perbedaan antara Vaksin dan Imunisasi.
Dalam acara Temu Blogger, dengan tema “Sehatkan Anak Indonesia Dengan Imunisasi” yang diadakan pada tanggal 29 Juli 2016 lalu di hotel Parklane Jakarta Selatan, Prof. Sri Rezeki Hadinegoro menjelaskan perbedaan antara vaksin dan Imunisasi.
Imuniasasi adalah tindakan pemberian vaksin kepada anak maupun orang dewasa agar si penerima menjadi imun atau kebal terhadap penyakit tertentu sesuai dengan vaksin yang diberikan.Tindakan pemberian vaksin atau imunisasi diberikan kepada anak yang sehat dengan jalan disuntikkan atau diteteskan. Sedangkan Vaksin adalah merupakan antibody yang sudah siap pakai, sehingga tubuh tidak perlu lagi membuat lagi vaksin yang dibutuhkan untuk mencegah suatu penyakit.
Secara umum, kata vaksinasi dan imuisasi dipakai secara bersamaan. Tetapi secara ilmiah, kedua kata tersebut sebenarnya berbeda.
Mengapa Imunisasi sangat penting untuk berikan kepada anak?
Imunisasi sangat penting diberikan kepada anak karena masih banyak penyakit-penyakit yang menyebabkan cacat atau kematian seperti DPT, Polio, Campak, Hepatitis dan lain-lain. Jadi tujuan dari Imunisasi adalah untuk melindungi seserang dari suatu penyakit tertentu, untuk menurunkan prevalensi penyakit agar tercapai tujuan utama yaitu Eradikasi penyakit.

Dalam seminar tersebut Prof. Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan “Sebetulnya vaksinasi adalah salah satu dari upaya kesehatan. Kesehatan itu ada pencegahan atau preventif, ada kuratif yaitu pengobatan yang dari rumah sakit dan ada rehabilitasi“. Jadi Imunisasi adalah merupakan upaya preventif atau pencegahan karena dilakukan sebelum terjadinya penyakit.
Upaya kesehatan tidak hanya berupa pemberian imunisasi saja, banyak sekali upaya kesehatan, antara lain ketersediaan air bersih, pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan, menghindari indoor polution, pemberian nutrisi yang cukup dan lain-lain.
Sangat penting sekali untuk seorang anak mendapatkan imunisasi dan nutrisi yang baik dalam 5 tahun awal kehidupannya karena perkembangan otak seorang anak hanya akan tumbuh sampai pada usia 5 tahun. Jadi usia dibawah 5 tahun adalah merupakan masa keemasan bagi seorang anak. Dan peranan nutrisi adalah sangat penting untuk menunjang perkembangan otaknya, di tambah dengan imunisasi untuk kekebalan tubuhnya. Jadi semuanya terintegrasi antara nutrisi dan imunisasi. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan.
Saat seorang ibu datang ke dokter dengan membawa putra atau putrinya untuk diberikan imunisasi, tujuannya adalah untuk melindungi sang anak dari suatu penyakit tertentu. Misalnya kita minta suntikan untuk campak, yang akan diberikan hanya suntikan untuk campak dan bukan untuk cacar air. Jadi satu vaksin hanya untuk satu penyakit saja. Tidak bisa beramai-ramai. Artinya, seorang anak akan memerlukan vaksin-vaksin yang lain untuk melindungi dirinya dari suatu penyakit.
Adanya jadwal pemberian vaksin yang berrbeda-beda dikarenakan memang setiap penyakit berbeda. Dengan banyaknya anak yang diimunisasi maka akan dapat menurunkan prevalensi atau kejadian penyakit itu sendiri. Tujuan dari pemberian imunisasi itu sendiri adalah Iradikasi penyakit atau menghilangkan penyakit.
Saat ini Indonesia sudah berhasil menghilangkan 3 macam penyakit, yaitu Cacar Bopeng, Polio (2014) dan tetanus turun di awal 2016. Sudah 3 penyakit hilang dari bumi Indonesia. Target dari menghilangkan penyakit ini adalah mencegah infeksi untuk mencegah kematian dan kecacatan.
Jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di tiap negara berbeda. Tiap negara mempunyai jumlah vaksin yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan epidemologi penyakit yang terdapat dinegara tersebut.
Di Indonesia sendiri terdapat 7 macam vaksin dasar yang harus diberikan kepada anak-anak, yaitu Hepatitis, Polio, DPT (Difteri, Pertusus dan Tetanus), BCG dan Campak. Ke tujuh vaksin dasar ini di berikan oleh pemerintah secara gratis karena merupakan vaksin yang wajib diberikan kepada setiap anak. Vaksin dasar ini diproduksi langsung oleh Biofarma, sebagai satu-satunya yang di tunjuk oleh pemerintah untuk memproduksi vaksin dasar dan penggunaannyapun diawasi dengan ketat sehingga sangat aman dari pemalsuan vaksin.