Maret 12, 2025

Foto oleh: Cha Rahgung

Siapapun boleh bermimpi besar. Mimpi menjadi apapun yang diinginkan. Terlepas dari kondisi saat bermimpi, apakah kondisinya akan memungkinkan atau tidak, apakah ada support berupa materi, mental atau dukungan dari sekeliling. Yang namanya mimpi adalah sesuatu yang dibayangkan, belum terjadi dan ingin di raih. Jadi untuk bermimpi menjadi sesuatu yang besar sah sah saja. Apapun kondisi kita saat itu. Tetapi yang namanya mimpi, kemungkinan untuk terwujud atau tidak, semuanya tergantung kepada kita yang memimpikannya. 

Foto oleh : Cha Rahgung

Adalah sebuah mimpi besar dari seorang pemuda asal Kupang NTT, Gomer Yaved Lapudo’oh untuk menjadi seorang musisi. Hal ini diawali dengan kegiatannya sebagai penyanyi vocal group di gereja di Kupang, yang kemudian diminta aktif di kegiatan pemuda gereja tersebut dikarenakan kepandaiannya dalam bermain gitar. Terinspirasi oleh Pace Kadji, salah satu seniornya di vocal group gereja tersebut yang sudah terlebih dahulu sukses bermain musik di beberapa bar dan hotel di Bali, tumbuhlah keinginan Gomer untuk mengikuti jejak senior tersebut. 

Gomer bersama band. Foto oleh: Cha Rahgung

Sepeninggal ibunya, Gomer memutuskan untuk hijrah ke Bali untuk mencoba keberuntungannya dalam bidang musik. Sampai di Bali, dia berusaha menemui Pace Kadji untuk belajar lebih jauh tentang musik. Sesampai bali, Gomer dijemput oleh kakak angkatnya yang berdarah Ambon, Vicson Salamony. Seorang perwira tentara yang bertugas di Gianyar. Gomer diminta tinggal disitu dan dicarikan pekerjaan yang mapan karena menurutnya musik itu masa depannya tidak pasti. Maksud baik dari kakak angkat baik karena ingin agar Gomer hidup lebih mapan, tetapi hati kecil Gomer berontak. Karena mimpinya dalam bidang musik sangat besar. Dan dia sudah siap dengan situasi apapun untuk mewujudkan keinginannya. Walau begitu, akhirnya Gomer bekerja di toko swalayan “Kawan” di Gianyar. Setelah itu dia juga sempat berpindah pekerjaan di sebuah toko sepatu Cibaduyut masih di kota yang sama. Di sela-sela pekerjaannya, Gomer mengisi kekosongannya dengan menulis lagu di sebuah buku biru. Buku yang sangat berarti yang melahirkan lagu-lagunya di kemudian hari. Di buku tersebut tertulis lagu-lagunya bersama mimpinya untuk suatu saat nanti lagu-lagu tersebut akan menjadi sebuah album.

Gomer bersama Cha Rahgung

Suatu ketika kakak angkat Gomer ditugaskan ke Aceh selama 6 bulan. Disitu lah Gomer memiliki kesempatan untuk mengenal lebih banyak Denpasar dan Kuta untuk melihat seniornya bermain musik menghibur turis-turis dari mancanegara. Diam-diam dia memakai motor kakak angkatnya untuk transportasi Gianyar – Denpasar hanya untuk bisa menyaksikan dan sekalian mempelajari lagu-lagu hits yang sering dimainkan di cafe-cafe dan hotel. Pada kesempatan itu, Gomer bertemu dengan abang sekampungnya yang meminta Gomer untuk sementara tinggal bersamanya dan akan memberikan dia pekerjaan bermain musik, dengan syarat dia mau mempelajari lagu-lagu yang biasa dimainkan di cafe-cafe di sekitar Kuta, Sanur, Nusa Dua dan lain-lain.

Di saat Gomer memutuskan untuk pindah ke Denpasar, di saat yang bersamaan tiba-tiba mendapat kabar bahwa abang sekampungnya itu mendapatkan tawaran pekerjaan di Batam dengan kontrak selama satu tahun. Tentu saja ada kekecewaan di dalam hati Gomer. Harapan yang baru saja muncul tiba-tiba harus kandas karena hal tersebut. Tetapi karena tekadnya sudah bulat, maka Gomer tetap memutuskan untuk pindah ke Denpasar dan tinggal bersama adik dari Pace Kadji tersebut, Djondi Kadji sambil terus mempelajari musik.
Saat bolak balik Gianyar – Denpasar – Kuta itu, Oleh ayahnya, Gomer diperkenalkan kepada om-nya seorang musisi yang multitalent dan cukup dikenal namanya di Bali, Ridho Bass. Ridho adalah orang yang pertama kali mengajak Gomer untuk membuat lagu pertamanya yang dia tulis di buku birunya yang berjudul “Karena Hadirmu” yang juga menjadi salah satu lagu di album pertama dari Gomer Lapudo’oh. Ridho juga memperkenalkan Gomer kepada banyak musisi di Bali.

Walau begitu, tidak serta merta kehidupan Gomer menjadi lebih baik. Dia mengalami masa-masa sulit saat tinggal di denpasar. Dia tinggal bersama dengan musisi asal Kupang, Mus Palo. Tetapi kacintaannya terhadap musik, hal itu tidak menjadi halangan untuknya untuk terus maju. Saat dia sudah siap untuk menjelajah dunia musik, tiba-tiba terjadi peristiwa bom Bali yang saat itu melumpuhkan kegiatan bisnis di Bali karena banyak turis yang pulang ke negaranya. Menjadikan Bali sepi dari kegiatan pariwisata, terutama kegiatan musik. Harapan Gomer untuk dapat maju di bidang musik pupus saat itu. Dan dia memutuskan untuk pulang kembali ke kampung halamannya. Tetapi rupanya jalan hidupnya berkata lain. Saat dia mencari tiket untuk pulang ke Kupang, dia diperkenalkan dengan salah satu musisi senior dari Kupang yang saat ini juga menetap di Sydney Miko Poke oleh Danny Giri, seorang musisi yang sering main di cafe. Kebetulan Miko Poke dan Danny Giri adalah teman akrab sejak saat di Kupang. Saat itu dia sudah mendengar bahwa Gomer berkegiatan di musik dan juga belajar musik. Saat itu juga dia ditawari untuk bermain di cafe oleh Miko Poke untuk menggantikan seorang temannya yang mendapat job bermusik di Batam. Dan malam itu juga Gomer bergabung dengan Miko Poke dan Thomas Lamatokan mulai bermain trio di cafe-cafe. Gomer sempat ragu menerima tawaran tersebut dikarenakan hanya bermain satu kali dalam seminggu dengan bayaran yang sangat minim. Bahkan tidak akan cukup untuk makan dan membayar kos. “Tuhan mencoba aku dengan menawarkan nasi dipiring. Aku ambil, yang berarti aku harus bertahan hidup di Bali atau aku buang, pulang ke kampung dan mulai semuanya dari nol lagi” begitu Gomer berpikir dalam hati saat itu. Dan akhirnya, karena sudah terlanjur mencintai pulau Bali, Gomer memutuskan untuk tetap bertahan di Bali. Keputusannya untuk tetap melanjutkan perjuangan bermusiknya di Bali pun tidak sia-sia. Sejak saat itu Gomer dan teman-temannya mulai mendapatkan jadwal main tiga kali dalam satu minggu, sampai akhirnya dia memiliki band sendiri. Salah satunya dia membentuk band bersama Onny Toelle, musisi Rock Blues senior di Bali dengan nama Transparant Band. Selain itu juga pernah satu band dengan pemain Rock Blues Bali, Onik Watiimena sampai akhirnya Gomer menikah dan hijrah ke Australia.

Kepindahannya ke Australia pun tidak menyurutkan kecintaannya pada musik. Di tengah-tengah kesibukannya pekerjaannya di bidang konstruksi, Gomer tetap terus berkarya merilis album dan juga single-singlenya. Saat ini Gomer juga dikenal sebagai salah satu musisi Indonesia di Sydney yang membawakan karya-karya orisinilnya di setiap kesempatan.

Kegigihan dan kesabaran seorang Gomer Lapudo’oh dengan nyata membawa pesan untuk kita semua bahwa mimpi sebesar apapun akan bisa kita capai apabila kita gigih dan sabar dalam menjalaninya. Dan satu hal yang patut di acungi jempol dari Gomer Lapudo’oh ialah, dia tidak pernah melupakan semua proses hidupnya dan dari mana dia berasal. Dengan semua pencapaiannya saat ini, Gomer yang kelahiran Kupang ini masih tetap menjaga kesederhanaan dan adat istiadat pulau Sabu, tempat dia dibesarkan.




13 thoughts on “Dari Kupang Sampai Ke Sydney, Sebuah Perjalanan Panjang Gomer Lapudo’oh Dalam Bermusik

  1. Sungguh terharuuu…perjalan panjang…menghasilkan karya yg membawa berkat…sukses terus…sodara…TUHAN Slalu…memberikan yg terbaik…

  2. Itโ€™s a joy to have watched you grow as a musician and as a person. Your eagerness to learn in whatever you do, is inspiring but your dedication, hard work and faith in God has proven dreams can come true. Good times and many good friends supporting you along the way ๐Ÿฅฐ
    I have loved being along side you on your journey, keep it up babe โค๏ธโค๏ธ๐Ÿ™๐Ÿผ๐Ÿ™๐Ÿผ

  3. Hobi bermusik yg akhirnya menciptakan karya2 indah dlm menciptakan syair lagu. Sukses terus & sllu menjadi pribadi yg rendah hati & penyayang.. Yakin dan percaya Tuhan sllu menyertaimu.. GBU๐Ÿ™๐Ÿ˜‡

  4. Itu semua krn cinta kasih Tuhan Yesus yg di ajarkan alm opa, oma, pp, mm serta atensi kk adik basodara kpd adik syg Gomer Yaved Lapudooh shg bs sukses sampe saat ini tetap takut akan Tuhan maka Dia akan memberkati setiap jerih lelah mu Amin TYM sllu ๐Ÿ™๐Ÿ’Ÿ๐Ÿ˜‡

    1. Itu yang saya kagumi dari cerita perjalanan hidup Gomer kak. Dia percaya waktunya Tuhan berbeda dengan waktunya manusia. Banyak pelajaran yang saya dapat selama wawancara sama Gomer

  5. Mantap adikku. Sedikit koreksi Mus Palo bukan Mus Pulo. Makasih adikku..๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ˜๐Ÿ˜

  6. What a fantastic article to read. Thank you for sharing his story Rara.
    Yavedโ€™s dedication and commitment to his music is an inspiration for all young Indonesian musicians to pursue their dreams and passions regardless to the difficulties ahead.
    And it shows that with love, faith, patience and lots of hard work, dreams can come true.

    1. My pleasure, Polyn. This is the least I can do for my friends. And I really hope what I am doing can encourage many young people everywhere to persue their dream.

  7. Sekarng ama su buka sayap lebar2 di mna ada panggilan di situ ama untuk menghibur orang2 dengan hati yg tulusโ€ฆkarna nama baik & kuslitas di utamanโ€ฆYesus Malole

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *